Acara yang digadang-gadang sebagai motivasi masa remaja ini tentunya sangat memberi wawasan bila jomlo itu bukanlah hal yang menyesakkan. Namun jomlo hanyalah sebuah kata, selama kita masih dapat mempunyai perasaan tulus, dan memberi kasih sayang kepada sesama muslim dan senantiasa berhubungan dekat dengan Allah Subhanahuwata’ala. Acara yang diselenggarakan pada tanggal di ini, banyak dihadiri oleh mahasiwa baru maupun lama, sayangnya kuota tempatnya terbatas. Menariknya acara ini dibawakan oleh 2 orang speakers yang ahli dalam bidang psikologis. Sehingga materi yang disampaikan mengena pada perasaan audience, dimana mereka disaat menyayangi seseorang juga terkait dengan psikis mereka. Apapun kriteria calon pasanganmu, bagaimanapun tipe orang yang kamu suka, tetap saja di acara ini dilandasi dengan pedoman agama, agar tidak salah langkah di dunia maupun di akhirat kedepanya. Karena dalam sebuah hubungan asmara, akan menuntun kita pada salah satu cara menyempurnakan agama yaitu “menikah”. Karena menikah bukanlah hal yang sepele, namun sakral, terdapat komitmen yang harus dipertanggung jawabkan antara dua hati yang telah bersatu secara halal.
Bedah buku “jomblo istiqomah, jomblo bahagia” akan memberikan anda semangat bahwa saling menyayangi itu tidak harus berpacaran apalagi belum menikah. Namun saling menyayangi adalah, yang dapat memberi kontribusi baik di dunia maupun akhirat. Bilamana pacaran hanya membawa dampak buruk semata, maka akan menimbulkan kerugian yang dapat mengganggu mood dalam menjalani hari, dapat juga mengganggu pikiran disaat sedang berusaha menggapai cita-cita. Emosi kita mungkin sangat menggebu untuk membahas mengenai cinta, apalagi diusia yang akhir remaja, maka dibutuhkan kontrol iman untuk tepat memiliah dan memilih yang terbaik untuk kehidupan selanjutnya. Maka ambilah keputusan yang tepat. Salah satu caranya zaalah dengan bepondasi agama! Allahu akbar!